Kelas Bahasa Pāḷi

Ajaran Buddha baru bisa berkembang di Indonesia bila semua kitab Tipiṭaka, atthakathā (kitab komentar) dan ṭīkā (kitab subkomentar)
yang aslinya tertulis dalam bahasa Pāḷi sudah diterjemahkan semuanya ke dalam bahasa Indonesia.
(Ashin Kheminda)



 

Memasuki semester baru pada bulan Januari 2019, Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS) menambah satu kegiatan baru untuk kelas dewasa yaitu kelas bahasa Pāḷi. Kelas ini langsung diasuh oleh penasihat spiritual DBS yaitu Ashin Kheminda.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi diadakannya kelas tersebut, selain karena pengetahuan Dhamma para murid dianggap sudah cukup, alasan lainnya adalah keyakinan dari Ashin Kheminda bahwa ajaran Buddha baru bisa berkembang di Indonesia bila semua kitab baik Tipiṭaka, atthakathā (kitab komentar) dan ṭīkā (kitab subkomentar) yang aslinya tertulis dalam bahasa Pāḷi sudah diterjemahkan semuanya ke dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian umat Buddha di Indonesia akan memiliki sumber atau referensi yang baku dan dapat dipercaya sehingga tidak lagi menimbulkan ambigu dan penafsiran pribadi

Sampai saat ini, di DBS baru Ashin Kheminda saja yang mampu menerjemahkan kitab-kitab bahasa Pāḷi ke dalam bahasa Indonesia. Hasil terjemahan beliau dapat kita temukan di buku-buku karya beliau.

Walaupun beliau tidak mengenal lelah dan terus semangat menerjemahkan kitab-kitab, tentu saja mengharapkan beliau seorang diri untuk menerjemahkan semua kitab adalah hal yang mustahil mengingat banyaknya kitab suci kita belum lagi kitab komentar dan subkomentarnya. Dengan demikian, tambahan tenaga penerjemah tentu menjadi prioritas bagi beliau agar bisa bersama-sama memperjuangkan perkembangan Buddhisme di Indonesia.  Oleh karena itu, pada tanggal 13 Januari 2019, pukul 13.00 dimulailah kelas perdana bahasa Pāḷi. Materi yang diajarkan merujuk pada buku Pāḷi Primer karya Lily de Silva M.A., Ph.D. dari University of Peradeniya, Sri Lanka. Kelas ini diadakan setiap hari Minggu pukul 13.00–15.00 di Dhammasālā DBS dan saat ini sudah berlangsung selama satu semester.

Ashin Kheminda paham bahwa ini bukanlah hal yang mudah bagi para muridnya, tetapi sebagai seorang yang selalu optimis, beliau yakin bahwa setelah tiga tahun akan ada di antara murid-murid yang mulai dapat menerjemahkan Sutta Pitaka. Selamat belajar, kalyāṇamittā! Semoga kita mampu berperan dalam mewujudkan cita-cita mulia dari guru kita.